Lompat ke konten

Aksesibilitas Guiding Block

Oleh : Erikha Yulanda Suhadi

Mengenal Tunanetra

Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Tunanetra tidak hanya mencakup mereka yang sepenuhnya tidak dapat melihat, tetapi juga mereka yang memiliki penglihatan terbatas atau sebagian. Kondisi ini membuat mereka menghadapi tantangan besar dalam mobilitas dan orientasi di lingkungan umum. Tanpa dukungan tambahan, tunanetra dapat mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan mandiri

Ap aitu Guiding block?

Guiding block adalah sistem jalan berbasis infrastruktur yang dirancang untuk memandu penyandang tunanetra dalam bergerak di lingkungan umum dengan lebih mandiri dan aman. Guiding block biasanya berupa ubin khusus yang dipasang di trotoar atau jalur pejalan kaki. Ubin ini memiliki tekstur dan pola yang berbeda dari ubin biasa sehingga dapat dikenal oleh penyandang tunanetra melalui tongkat atau sentuhan kaki mer

Guiding block terdiri dari dua jenis utama. Pertama, ubin dengan garis-garis panjang yang digunakan untuk menunjukkan jalur lurus. Kedua, ubin dengan titik-titik atau pola bulat yang digunakan untuk menandai area berhenti, perubahan arah, atau adanya rintan

Pentingnya Guiding Block

Guiding block yang dirancang dengan memastikan baik akses fisik yang lebih baik bagi penyandang tunanetra ke berbagai layanan publik seperti transportasi, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat umum lainnya. Dengan adanya blok pemandu, penyandang tunanetra dapat lebih mudah mencapai stasiun kereta, halte bus, klinik, rumah sakit, sekolah, universitas, pusat perbelanjaan, taman kota, dan gedung pemerintahan. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi lebih aktif dalam masyarakat, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengurangi ketergantungan pada bantuan orang lai

Regulasi tentang layanan aksesibilitas

Di Indonesia, pentingnya pedoman blok diakui dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30 Tahun 2006. Peraturan ini memberikan pedoman teknis tentang fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan. Dengan adanya peraturan ini, setiap pembangunan infrastruktur publik diharapkan memperhatikan kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, termasuk tunanetra. Implementasi peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang tunanetra dengan menyediakan infrastruktur yang mendukung mobilitas.

Peraturan ini menetapkan standar untuk pemasangan blok pemandu dan infrastruktur terkait lainnya, sehingga setiap proyek pembangunan baru harus mencakup fasilitas aksesibilitas yang memadai. Dengan demikian, ketentuan ini memastikan bahwa penyandang tunanetra dapat bergerak dengan aman dan mandiri di ruang publik, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial,

Kegunaan Guiding Block

Guiding block adalah fasilitas penting yang mendukung keamanan dan kemandirian penyandang tunanetra dalam beraktivitas di lingkungan umum. Dengan adanya blok panduan, penyandang tunanetra dapat lebih mudah menavigasi ruang publik, mengakses layanan penting, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Pentingnya blok panduan diakui dalam peraturan pemerintah, yang mengatur standar

Namun, untuk mencapai lingkungan yang benar-benar inklusif, diperlukan kerjasama dan kesadaran dari semua pihak. Edukasi masyarakat tentang pentingnya blok pedoman, alokasi anggaran yang memadai, dan pemeliharaan yang berkelanjutan adalah langkah-langkah penting untuk memastikan bahwa penyandang tunanetra dapat bergerak dengan aman dan mandiri di ruang publik. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan inklusif bagi semua, term

Di stasiun kereta, blok pemandu membantu penyandang tunanetra menemukan jalur yang aman menuju peron dan pintu keluar. Di halte bus, blok pemandu menunjukkan jalur yang tepat untuk naik dan turun dari bus. Di pusat dunia hiburan, blok pemandu memandu toko, restoran, dan fasilitas penting lainnya seperti toilet dan lift. Dengan adanya blok panduan, penyandang tunanetra dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih

Tantangan dalam Implementasi Guiding block

Meskipun manfaatnya jelas, blok panduan implementasi masih menahan berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya blok penuntun. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menghalangi blok pemandu dengan menaruh barang-barang atau kendaraan di atasnya. Edukasi masyarakat melalui kesadaran kampanye, media sosial, dan kegiatan komunitas sangat penting

Selain itu, biaya pemasangan dan pemeliharaan blok pemandu juga menjadi tantangan. Meskipun ini adalah investasi penting untuk inklusivitas, beberapa pihak mungkin ragu untuk mengalokasikan dana yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk memastikan penyediaan anggaran yang memadai dan memadai

Komitmen

Mewujudkan lingkungan yang inklusif memerlukan komitmen bersama dari semua pihak: pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan penyandang disabilitas itu sendiri. Hanya dengan kerja sama yang baik dan pemahaman yang mendalam, kita dapat membangun kota dan lingkungan yang benar-benar ramah bagi semua orang. Blok panduan implementasi adalah langkah penting dalam perjalanan menuju inklusivitas ini. Dengan perencanaan yang baik, edukasi masyarakat, inovasi teknologi, dan regulasi yang mendukung, kita dapat memastikan bahwa semua orang, termasuk penyandang tunanetra, dapat menikmati kehidupan yang aman, mandiri, dan bermakna.

Mari kita mendukung upaya untuk memperluas dan memperbaiki blok pemandu infrastruktur di seluruh Indonesia. Setiap langkah kecil yang kita ambil menuju inklusivitas adalah langkah besar bagi kesejahteraan bersama dan masa depan yang lebih baik.