Oleh : Ghina Hanifah
Tunarungu adalah suatu kondisi atau keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan atau kehilangan indera pendengaran sehingga tidak mampu menangkap rangsangan berupa bunyi, suara atau rangsangan lain melalui pendengaran. Hal ini bisa terjadi baik secara keseluruhan maupun masih memiliki sisa-sisa pendengaran (Asrori, 2020, hlm. 87). Batasan dari pendengaran ini adalah bahkan ketika diberikan alat bantu dengar, mereka tetap mengalami gangguan
Aksesibilitas bagi tunarunggu
Alat bantu Dengar
Alat Bantu Dengar atau alat bantu dengar mempunyai tiga unsur utama yaitu: mikrofon, amplifier, dan receiver. Prinsip cara kerjanya adalah sebagai berikut: Suara atau energi akustik yang diterima oleh mikrofon kemudian diubah menjadi energi listrik dan dikuatkan melalui amplifier kemudian diubah ke receiver yang mengubah kembali energi listrik menjadi suara seperti alat pendengaran pada telepon dan diarahkan ke genda.
Mikrokomputer
Mikrokomputer merupakan alat bantu khusus yang dapat memberikan informasi secara visual. Alat bantu ini sangat membantu bagi anak tunarungu yang mengalami gangguan pendengaran berat. Efektivitas penggunaan mikrokomputer tergantung pada software dan materialnya harus dapat Dipahami oleh anak tunarungu. Selain itu, anak tunarungu harus bisa membaca atau paling tidak mampu menginterpretasikan.
Audiovisual
Alat bantu audiovisual dapat berupa film, video-tape, TV. Penggunaan audiovisual tersebut sangat bermanfaat bagi anak tunarungu, karena mereka dapat memperhatikan sesuatu yang ditampilkan meskipun dalam kemampuan pendengaran yang terbatas. Misalnya, menyajikan film-film pendidikan, film ilmiah populer, film kartun.