Bandung, 10 Mei 2024 – Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Khusus, Meisya Maharani Mulya dan Putri Aghniya Dhitareka, telah mengembangkan media pembelajaran inovatif bernama “Saskara”. Saskara adalah video edukasi dan presentasi PowerPoint yang dirancang khusus untuk anak-anak tunagrahita sedang, dengan fokus pada anatomi reproduksi dan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh untuk mencegah kekerasan seksual.
Saskara hadir sebagai solusi untuk memberikan pengetahuan yang mudah dipahami mengenai organ reproduksi dan menjaga batasan sentuhan tubuh. Subjek yang menjadi target media ini adalah remaja tunagrahita sedang yang lebih tertarik dengan media berwarna dan visual yang menarik. Sebelumnya, subjek belum mengetahui nama-nama organ reproduksi secara ilmiah dan menggunakan istilah yang dibuat dari rumah seperti “momok” untuk vagina. Selain itu, subjek juga mengalami kesulitan dalam menggunakan pembalut dengan benar, menyebabkan seringnya mengalami “bocor” di sekolah, dan tidak mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti pembalut.
“Melalui Saskara, kami berharap dapat memberikan edukasi yang mudah dipahami oleh anak-anak tunagrahita sedang. Video dan PowerPoint ini dirancang dengan warna-warna menarik dan visual yang jelas untuk membantu mereka mengenali dan memahami nama-nama organ reproduksi serta cara menjaga kebersihan saat menstruasi,” ujar Meisya Maharani Mulya, salah satu pengembang media ini.
Dengan menggunakan media Saskara, diharapkan subjek dapat memahami cara penggunaan pembalut dengan benar, mengganti pembalut setiap dua jam seperti yang diajarkan, serta mengenali batasan-batasan dalam kontak fisik dengan orang lain. Edukasi ini penting untuk membantu mereka menjaga kebersihan pribadi dan menghindari kekerasan seksual.
“Tujuan utama kami adalah agar ilmu yang kami berikan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh subjek. Kami ingin subjek dapat menghindari ‘bocor’ saat di sekolah dan mengganti pembalut dengan benar, serta mengetahui bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh untuk melindungi diri dari kekerasan seksual,” tambah Putri Aghniya Dhitareka.
Inovasi Saskara ini menunjukkan komitmen para mahasiswa Pendidikan Khusus dalam menyediakan alat pembelajaran yang efektif dan mudah diakses oleh anak-anak dengan kebutuhan khusus. Diharapkan, media ini dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah khusus untuk memberikan pendidikan yang tepat dan melindungi anak-anak tunagrahita dari kekerasan seksual.