Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Program studi Pendidikan khusus Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) telah melaksanakan kunjungan kerja ke Jepang pada 17-20 November 2024. Delegasi UPI yang diwakili oleh Ibu Dr. dr. Riksma Nurahmi, R. A., M. Pd (Ketua Program Studi Pendidikan Khusus) berkunjung ke beberapa tempat di Jepang yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional, mempromosikan pendidikan inklusif, serta mengeksplorasi inovasi teknologi dalam mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus.

Kegiatan ini melibatkan berbagai institusi terkemuka di Jepang, termasuk Universitas Gifu (Suzuki Yoshitaka), Universitas Tsukuba of Technology (Prof.Yasushi Ishihara), serta situs layanan pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), TASUC (Ukai Saito, M.Ed).

Rangkaian kegiatan kunjungan ke Jepang pada hari pertama melakukan promosi Pendidikan Inklusif melalui Seni di Kota Gifu. UPI menyelenggarakan pertunjukan seni angklung di Aula Pusat Inovasi IBIDEN Universitas Gifu dan Aula Juuroku Plaza, Balai Kota Gifu. Pertunjukan seni angklung ini berkolaborasi dengan KABUMI UPI, siswa siswi SLB Cicendo Kota Bandung, Shela (perwakilan mahasiswa tunanetra) sebagai vokalis dan Jepang. Kegiatan ini memperkenalkan metode inovatif bernama Galung, hasil kolaborasi antara Ardian Sumarwan (Indonesia) dan Suzuki Yoshitaka (Jepang). Metode ini memungkinkan penyandang disabilitas, khususnya tunarungu, untuk menikmati musik melalui kombinasi visual, ritme, dan getaran. Pertunjukan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setempat sebagai bentuk promosi budaya sekaligus inklusivitas.

Kegiatan selanjutnya melakukan eksperimen teknologi bagi mahasiswa tunanetra di Museum Miraikan Nasional Sains. Tokyo Museum for Learning Assistance menjadi salah satu lokasi penting kunjungan karena di museum tersebut ada salah satu alat bantu yang inovatif dirancang untuk memudahkan orang dengan hambatan penglihatan untuk bisa mengeksplore museum. Salah satu orang yang beruntung adalah mahasiswa Pendidikan Khusus FIP UPI, Sela Putri Aulia, yang memiliki hambatan penglihatan, berkesempatan mencoba “robot guide suitcase,” sebuah teknologi inovatif untuk mobilitas tunanetra berupa suitcase: https://www.miraikan.jst.go.jp/en/research/AccessibilityLab/. Robot ini masih dalam tahap pengembangan dan direncanakan akan dipamerkan secara resmi di Kyoto Expo for Technology. Mahasiswa program studi Pendidikan khusus Sela menjadi salah satu tunanetra internasional pertama yang mencoba alat ini, menegaskan dukungan UPI terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus di tingkat global.

Kegiatan selanjutnya melakukan penguatan kerja sama dengan Universitas Tsukuba of Technology. Delegasi UPI diterima langsung oleh Rektor Universitas Tsukuba of Technology (Prof.Yasushi Ishihara) dan Bidang Internasional (Rumi Higara, Ph. D). Kunjungan ini menghasilkan kesepakatan awal berupa draft Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang akan memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan program pendidikan. Dalam kunjungan ini, delegasi juga bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Tokyo untuk mengawal kelanjutan kerja sama ini.

Setelah melakukan penguatan kerjasama selanjutnya melakukan kunjungan ke situs layanan ABK TASUC. Delegasi UPI mengunjungi TASUC, sebuah institusi pendidikan di Tokyo yang melayani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pembahasan bersama Koordinator Pendidikan TASUC, Kaori Kuroda, menghasilkan rancangan kerja sama untuk mendukung program magang mahasiswa Pendidikan Khusus FIP UPI. Langkah ini menjadi bagian dari upaya UPI dalam memberikan pengalaman praktik nyata bagi mahasiswa di lingkungan pendidikan internasional.
Kunjungan ke RS Kyoto Prefectural sebagai bagian dari eksplorasi layanan pendidikan inklusif, delegasi UPI mengunjungi sekolah yang melayani anak-anak dengan kebutuhan khusus akibat masalah kesehatan kronis. Kunjungan ini memperluas wawasan UPI dalam pengelolaan pendidikan inklusif yang berfokus pada kebutuhan medis siswa.

Manfaat Kunjungan ke Negara Jepang ini adalah 1) Meningkatkan pengakuan internasional terhadap UPI sebagai institusi yang mendukung pendidikan inklusif. 2) Memperkenalkan inovasi teknologi Galung sebagai metode inklusif berbasis budaya. 3) Membuka peluang kolaborasi penelitian dan pengembangan teknologi assistive di bidang pendidikan khusus. 4) Memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam bidang pendidikan.
Universitas Pendidikan Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan kerja sama internasional dan inovasi dalam pendidikan inklusif. Melalui kunjungan ini, UPI berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa berkebutuhan khusus, meningkatkan aksesibilitas pendidikan, serta memperluas jejaring global untuk kemajuan pendidikan inklusif di Indonesia.