Bandung, 8 Desember 2024 – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengambil langkah strategis dalam mendukung Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) bagi penyandang disabilitas melalui pembentukan Pusat Studi PKRS Disabilitas. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari program PKRS yang selama ini berjalan di UPI dan didukung oleh Yayasan Global Support Initiative (YGSI), yang akan berakhir pada 2025. Untuk menjamin keberlanjutan program, Pusat Studi ini dirancang dengan fokus pada pengembangan lima bidang utama: penelitian, layanan pendidikan, pelatihan, kerjasama, dan teknologi asistif.
![](https://pkh.upi.edu/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-10-at-16.15.14-1080x810.jpeg)
Workshop yang berlangsung selama dua hari di Serela Merdeka Hotel Bandung, 7-8 Desember 2024, membahas berbagai program kerja yang akan menjadi prioritas Pusat Studi di masa mendatang. Salah satu diskusi utama adalah bagaimana memastikan keberlanjutan program ini melalui skema pendanaan fakultas dan kerjasama dengan mitra strategis. Prof. Endang, Ketua Workshop, menyatakan, “Kami ingin memastikan bahwa program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat disabilitas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.”
![](https://pkh.upi.edu/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-10-at-16.14.38-1080x810.jpeg)
Pusat Studi PKRS Disabilitas direncanakan mulai beroperasi penuh pada tahun 2026, dengan target menjadi pusat unggulan dalam pengembangan keilmuan dan layanan PKRS bagi penyandang disabilitas. Dengan visi besar ini, UPI berharap dapat memberikan dampak luas pada pendidikan inklusif dan memperkuat peran pendidikan dalam mendukung hak-hak penyandang disabilitas.