Lompat ke konten
Mahasiswa Pendidikan Khusus Kembangkan Poppy Board: Inovasi Pembelajaran Kebersihan Reproduksi bagi Tunagrahita

Mahasiswa Pendidikan Khusus Kembangkan Poppy Board: Inovasi Pembelajaran Kebersihan Reproduksi bagi Tunagrahita

Bandung, 3 Mei 2024 – Enam mahasiswa program studi Pendidikan Khusus dari angkatan 2020, yaitu Fanny Meaga, Gema Andhini, Ielsa Natasha, Nida Nurhamidah, Shofiyyah Nadhiroh, dan Zahra Zaqiyahningsih, telah menciptakan sebuah inovasi dalam dunia pendidikan khusus. Mereka mengembangkan “Poppy Board”, sebuah media semi-konkret yang dirancang untuk membantu peserta didik tunagrahita memahami kebersihan organ reproduksi.


Poppy Board dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik khusus peserta didik tunagrahita. Melalui pendekatan semi-konkret, media ini menggunakan gambar-gambar dan model-model yang menggambarkan perbedaan antara kondisi bersih dan kotor dari organ reproduksi. Hal ini bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan mudah dipahami.
“Banyak peserta didik tunagrahita kesulitan memahami perbedaan antara kondisi bersih dan kotor dari organ reproduksi. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga kebersihan organ ini dan dampak negatif yang mungkin timbul jika tidak dirawat dengan baik,” ujar salah satu pengembang, Fanny Meaga.


Media Poppy Board menyajikan gambar atau model organ reproduksi yang bersih dan kotor secara visual. Dengan gambar-gambar yang jelas dan deskripsi yang disederhanakan, media ini mengilustrasikan perbedaan antara organ reproduksi dalam kondisi bersih dan kotor, membantu peserta didik mengidentifikasi tanda-tanda kebersihan dan kekotoran serta memahami pentingnya praktik higienis.


“Harapan kami dari media Papan Poppy adalah membantu peserta didik dalam memahami berbagai konsep dan materi pembelajaran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Kami ingin media ini menjadi sumber referensi yang dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik-topik kompleks, seperti organ reproduksi,” tambah Gema Andhini.
Dengan pendekatan visual yang menarik dan konten yang relevan, media Papan Poppy diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik tunagrahita serta membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang diajarkan. Inovasi ini menunjukkan bagaimana pendidikan khusus dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus.


Para pengembang Poppy Board berharap media ini akan membawa perubahan positif, meningkatkan pemahaman peserta didik tentang pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi. Dengan visualisasi yang jelas, penjelasan yang mudah dipahami, dan contoh-contoh yang relevan, Poppy Board siap menjadi alat pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam pendidikan khusus.

Bahasa
Skip to content