Bandung, 11 April 2025 – Program Studi Pendidikan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan rapat penyusunan Modul Digital Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) bertempat di Ruang Rapat PKh lantai 2. Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan modul digital berbasis data perkuliahan, penelitian, dan pengabdian dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Prof. Endang Rochyadi, M.Pd, menyampaikan bahwa pembuatan modul digital ini menjadi harapan besar dari Yayasan Generasi Sehat Indonesia (YGSI) dan sekaligus peluang bagi UPI untuk meningkatkan nilai jual institusi. “Kita berharap modul digital ini melebihi ekspektasi YGSI, dengan kualitas konten berbasis pengalaman nyata perkuliahan,” ungkapnya.
Rapat juga menetapkan timeline pengerjaan. Target akhir penyelesaian seluruh program ditetapkan pada awal September 2025, dengan penyelesaian konten utama pada awal Agustus. Penyusunan modul akan mengacu pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS) PKRS, yang mencakup 14 pertemuan. Tujuh orang tim penyusun utama ditugaskan mengembangkan dua pertemuan modul digital masing-masing.
Materi modul akan difokuskan pada tiga aspek utama: anatomi, pubertas, dan kekerasan berbasis gender, yang dirancang proporsional berdasarkan integrasi hasil kuliah, penelitian, dan pengabdian. Tidak semua pertemuan wajib menggunakan semua jenis media digital; pada diskusi alur pembelajaran mendatang akan ditentukan materi mana yang akan menggunakan video, podcast, atau media lain.
Penyusunan deskripsi mata kuliah dan tujuan modul juga telah disepakati, yaitu untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dan keterampilan terkait konsep asesmen dan program PKRS bagi anak berkebutuhan khusus, serta implementasinya di sekolah khusus dan sekolah reguler.
Tahapan awal penyusunan akan berakhir pada awal Juni 2025 sebelum dilanjutkan ke proses pengembangan Learning Management System (LMS) oleh tim ahli dari YGSI.