Lompat ke konten

Kuliah Pamungkas Dr. Sunardi Tukimin: Pendidikan Inklusif sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Bandung, 26 Februari 2025 – Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (FIP UPI) menggelar kuliah pamungkas untuk menghormati pengabdian Dr. Sunardi Tukimin, M.Pd., yang telah purnabakti sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Khusus. Kegiatan berlangsung secara blended di Ruang Rapat FIP Lantai 3 dan diikuti oleh dekan FIP, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Spesialisasi E.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Prodi Pendidikan Khusus, Ibu Riksma Nurahmi, yang menekankan pentingnya momen ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Dr. Sunardi. Sambutan juga diberikan oleh Dekan FIP, Bapak Nandang Budiman, M.Si, yang menyoroti kontribusi dosen bukan hanya di dunia akademik, tetapi juga dalam pengabdian kepada masyarakat. Perwakilan dosen Spesialisasi E, Ibu Juhanaini, M.Ed., turut menyampaikan apresiasi dan kenangan terhadap perjalanan panjang bersama Dr. Sunardi.

Dalam kuliah pamungkas berjudul “Pendidikan Inklusif dan Peradaban Bangsa”, Dr. Sunardi menguraikan pentingnya pendidikan inklusif sebagai filosofi pendidikan untuk semua, tanpa diskriminasi. Ia menekankan bahwa inklusivitas tidak sekadar akomodasi, melainkan sebuah keyakinan bahwa setiap anak memiliki hak dan potensi untuk belajar bersama. Pendidikan inklusif menjadi fondasi utama membangun karakter bangsa yang damai, adil, dan beradab, serta menjadi syarat penting dalam membangun peradaban di era Society 5.0.

Dr. Sunardi juga mengaitkan inklusi dengan gerakan global menuju keadilan dan keberlanjutan, mengingatkan bahwa pengelolaan keberagaman merupakan kunci untuk mencegah kehancuran peradaban akibat konflik berbasis perbedaan. Ia menekankan bahwa inklusi harus menjadi bagian dari kebijakan pendidikan, budaya organisasi, dan filosofi hidup bangsa.

Dalam sesi diskusi, Prof. Dr. Cece dan Bapak Umar Djani M.Pd. memberikan apresiasi dan masukan penting, termasuk harapan agar paparan-paparan ilmiah Dr. Sunardi didokumentasikan dengan baik untuk generasi mendatang. Usulan untuk mempertimbangkan Dr. Sunardi tetap aktif dalam peran pengajaran juga disampaikan dan akan ditindaklanjuti oleh program studi.

Kuliah ini menjadi momen bersejarah, meneguhkan pentingnya pendidikan inklusif dalam memperkuat peradaban bangsa serta menjadi warisan intelektual berharga dari Dr. Sunardi untuk dunia pendidikan Indonesia.