Bandung, 8 November 2024 — Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mencetak sejarah baru dengan meluncurkan Pusat Studi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (Prospeks) pada konferensi International Conference On Special Education And Diversity (ICSED) 2024. Langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam memperjuangkan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual (PKRS) yang inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.
Peresmian Prospeks dilakukan oleh Dekan FIP UPI, Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si., di Oakwood Hotel Bandung. Dalam sambutannya, Prof. Rudi menegaskan bahwa Prospeks hadir untuk menjawab kebutuhan mendesak akan riset, pelatihan, dan pengembangan media edukasi yang mendukung penerapan PKRS inklusif di Indonesia.
Prospeks dirancang sebagai pusat kajian multidisiplin yang fokus pada inovasi pembelajaran PKRS. Dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan mahasiswa, pusat studi ini akan mengembangkan materi pembelajaran berbasis penelitian serta melatih pendidik agar memiliki pemahaman komprehensif terkait pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Peluncuran ini menjadi bagian dari misi besar ICSED 2024, yang tahun ini mengusung tema “Promoting Inclusivity in Sexual and Reproductive Health Education for Children with Special Needs.” Dalam sesi pameran, Prospeks juga memperkenalkan berbagai media edukasi hasil karya mahasiswa, seperti SEKA-DION, sebuah boneka interaktif yang membantu anak-anak memahami area tubuh yang tidak boleh disentuh, sebagai bentuk nyata dari inovasi pendidikan.
Dengan hadirnya Prospeks, UPI memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam pendidikan inklusif, khususnya di bidang PKRS. Pusat studi ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah kolaborasi akademik, tetapi juga motor penggerak perubahan kebijakan yang mendukung kesejahteraan anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan yang lebih inklusif dan responsif.
“Prospeks adalah komitmen kami untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus. Kami yakin, melalui pusat studi ini, kita bisa memberikan dampak nyata untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Prof. Rudi.
Langkah strategis ini memberikan harapan baru bagi pendidikan inklusif di Indonesia, dengan menjadikan PKRS sebagai bagian integral dalam melindungi hak dan kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus. Prospeks diharapkan dapat menginspirasi institusi lain untuk melakukan hal serupa, demi menciptakan akses pendidikan yang setara dan berkualitas untuk semua.