Lompat ke konten
Prodi Pendidikan Khusus UPI Adakan Pelatihan dan Pendampingan Bagi Guru SLB dalam Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas di Bandung

Prodi Pendidikan Khusus UPI Adakan Pelatihan dan Pendampingan Bagi Guru SLB dalam Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas di Bandung

Bandung, 16 Juli 2024 – Program Studi Pendidikan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) baru saja melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditujukan untuk guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Bandung. Acara ini dipimpin oleh Dr. Tati Hernawati, M.Pd, dan secara resmi dibuka oleh Kepala Program Studi Pendidikan Khusus, Dr. dr. Riksma Nurahmi R.A., M.Pd.

Pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan di kampus UPI pada tanggal 16 Juli 2024 ini dihadiri oleh guru-guru dari berbagai SLB, termasuk SLB Az-Zakiah, SLB Nike Ardila, SLB Wartawan, SLB Pancaran Iman, SLBN Sukapura, dan SLB Muhammadiyah. Para peserta akan melanjutkan program ini di sekolah masing-masing dengan pendampingan dari tim pengabdian mulai tanggal 17 hingga 23 Juli 2024.

Dalam sambutannya, Dr. Riksma Nurahmi, M.Pd, menyampaikan, “Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di Sekolah Luar Biasa merupakan langkah penting untuk memastikan akses informasi kesehatan reproduksi bagi siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, dukungan dan peningkatan kompetensi guru-guru SLB sangat diperlukan.”

Materi pelatihan diberikan oleh dosen-dosen ahli dari PKh UPI, termasuk Dr. Tati Hernawati, M.Pd, dr. Euis Heryati, M.Kes, Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd., Dr. Agus Irawan Sensus, M.Pd, Prinanda Gustarini, M.Pd, dan Zulfa Rahmah Effendi, M.Pd. Mereka membahas berbagai aspek terkait PKRS dan teknik mengajar yang efektif.

Kegiatan ini menggunakan model pelatihan In-On-In, di mana tahap pertama (In) dilakukan di kampus UPI, diikuti oleh penerapan di lapangan dengan pendampingan (On), dan kemudian kembali ke kampus UPI untuk evaluasi dan diskusi hasil penerapan (In kedua).

Dengan model ini, diharapkan para guru dapat mengimplementasikan PKRS secara efektif di SLB masing-masing, mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pengajaran kesehatan reproduksi kepada siswa berkebutuhan khusus. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi di SLB di Kota Bandung.

Bahasa
Skip to content